Selasa, 02 Oktober 2012

Setiap Orang Ingin Memberi


Seorang pastor bercerita dalam khotbahnya tentang pengalamannya ketika bertugas di Italia beberapa tahun yang silam.

Pada suatu ketika ia mengunjungi sebuah keluarga Italia yang miskin. Keluarga tersebut bercerita tentang keluh kesahnya pada pastor tersebut. Sebagai soerang pastor non Italia yang kurang banyak mengerti bahasa Italia, pastor itu hanya mendengar saja segala keluh kesah para anggota keluarga tersebut. Setelah mereka menyampaikan keluh-kesahnya pada pastor, pastor pun mengajak mereka berdoa.

Setelah berdoa, salah seorang anggota keluarga itu mengambil selembar uang 5Euro dari balik bantal yang ada di atas tempat tidur lalu menyerahkannya kepada pastor tersebut.
Pastor tersebut sejenak heran dan berpikir "Mengapa mereka memberikan uang kepada soerang pastor padahal hidup mereka sendiri serba kekurangan?"
Namun Pastor itu menerima saja uang 5Euro tersebut.

Keluarga tersebut sangat gembira karena Pastor tersebut menerima lembaran 5Euro itu. Mereka gembira karena mereka bisa memberi walaupun mereka kekurangan.
Hidup mereka yang miskin tersebut telah membuat mereka selama ini hanya bisa menerima bantuan dari dinas sosial setempat. Mereka merasa tidak punya harga diri ketika mereka hanya bisa dibantu terus-menerus tanpa bisa memberi. Maka ketika mereka bisa memberi, mereka sangat bahagia.

Ternyata setiap orang rindu untuk bisa memberi walaupun hidup mereka kekurangan sekalipun. Dan pemberian dari orang-orang sederhana ternyata lebih berkesan karena mereka memberi dari kekurangan mereka dengan hati yang ikhlas.

Mari saling memberi.... Mari saling berbagi... Membagi hati... Membagi jiwa... Membagi doa... Membagi apa yang kita punya.

Semoga...

Salam dan doaku,

Christy Tarigan


PS: Renungan ini adalah cungkilan dari khotbah misa seorang pastor di Rumah Suster2 FCJ Baciro, Jogja, Senin 1 Oktober 2012 (Pesta St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus)