Suatu ketika, ada
seorang pembicara memulai kotbahnya dengan mengeluarkan selembar uang seratus
ribu yang baru. Trus dia bertanya "Siapa diantara kamu yang mau uang
ini?"
Langsung aja pada mengangkat tangannya, banyak banget. Katanya lagi " Oke deh, ini bakal saya kasih, tapi sebelumnya biar saya melakukan hal ini". Si pembicara ngeremes uang kertas seratus ribu itu, jadi cuma sekuntel doang. Trus dia buka lagi ke bentuk semula : lembaran seratus ribu, tapi udah kucel banget. Lalu dia tanya " Siapa yang masih mau uang ini?" Tetep aja pada angkat tangan, sebanyak yang tadi.
"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya melakukan hal ini". Dia ngejatuhin lembaran uang itu ke lantai, trus diinjek-injek pake sepatunya yang habis jalan di tanah becek sampe nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi" siapa yang masih mau?" Tangan-tangan masih aja terangkat. Masih sebanyak tadi.
"Nah, saudara-saudaraku, sebenernya kita udah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kamu semua masih mau uang ini walau bentuknya udah nggak karuan lagi. Udah jelek, kotor, lecek... tapi nilainya nggak berkurang : tetep seratus ribu rupiah.
Sama seperti kita. Walau kamu udah jatuh, tertimpa tangga pula... atau kamu gagal, nggak berdaya, terhimpit, atau dalam keadaan apapun, kamu tetep nggak kehilangan nilaimu..... karena kamu begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, ketakutanmu menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu. " Kamu akan selalu tetap berharga, Di mata Tuhan".
Langsung aja pada mengangkat tangannya, banyak banget. Katanya lagi " Oke deh, ini bakal saya kasih, tapi sebelumnya biar saya melakukan hal ini". Si pembicara ngeremes uang kertas seratus ribu itu, jadi cuma sekuntel doang. Trus dia buka lagi ke bentuk semula : lembaran seratus ribu, tapi udah kucel banget. Lalu dia tanya " Siapa yang masih mau uang ini?" Tetep aja pada angkat tangan, sebanyak yang tadi.
"Oke, akan saya kasih, tapi biarkan saya melakukan hal ini". Dia ngejatuhin lembaran uang itu ke lantai, trus diinjek-injek pake sepatunya yang habis jalan di tanah becek sampe nggak karuan bentuknya. Dia tanya lagi" siapa yang masih mau?" Tangan-tangan masih aja terangkat. Masih sebanyak tadi.
"Nah, saudara-saudaraku, sebenernya kita udah mengambil satu nilai yang sangat berharga dari peristiwa tadi. Kamu semua masih mau uang ini walau bentuknya udah nggak karuan lagi. Udah jelek, kotor, lecek... tapi nilainya nggak berkurang : tetep seratus ribu rupiah.
Sama seperti kita. Walau kamu udah jatuh, tertimpa tangga pula... atau kamu gagal, nggak berdaya, terhimpit, atau dalam keadaan apapun, kamu tetep nggak kehilangan nilaimu..... karena kamu begitu berharga. Jangan biarkan kekecewaan, ketakutanmu menghancurkan kamu, harapanmu, atau cita-citamu. " Kamu akan selalu tetap berharga, Di mata Tuhan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar